Judul diatas tidak
ada unsur sara ataupun bermaksud untuk menyudutkan salah satu tempat atau dengan
lokasi setempat. Judul tersebut hanya sebuah gagasan ide dari pengalaman si penulis
yang tiba – tiba muncul pada saat mengamati kembali dokumentasi saat berkunjung
di salah satu tempat tersebut tepatnya tiga bulan yang lalu.
Bermula ketika saya
menemukan sebuah artikel yang
isinya itu mengenai lomba blog dengan tema Charming Aceh. Nah, saya berniat untuk mengikuti ajang blogging tersebut dan saya pun mulai
mengeksplorisasi mengenai apa saja wisata yang ada di
Aceh.
Sangat
mengejutkan ketika saya menemukan artikel yang membahas salah satu wisata unik di
Aceh. Bukan karena tulisannya yang membuat
saya terkesima melainkan
mata saya tertuju pada sebuah gambar dimana ada sebuah kapal yang berada diatas
rumah, Lampulo - Aceh. Seketika itu saya langsung teringat
dengan sebuah bangunan di Singapore dengan konsep kapal juga yang berada diatas bangunan (Marina Bay Sands - Singapore).
Wew,
ternyata Indonesia sudah lebih dahulu memilikinya sebelum Singapore, hehehe..
:: Foto [kiri]
Marina Bay Sands, Singapore – [kanan] Kapal di Atas Rumah Lampulo, Aceh
Serupa tetapi
tak sama! Inilah yang saya maksud dari judul diatas. Salah satu objek wisata
dengan konsep “serupa” namun “tak sama” persis maksud dan tujuannya.
Singapore dengan Marina Bay Sands-nya,
Sebagai salah satu Negara maju, Singapore selalu
mengup-date dirinya dengan perkembangan zaman melalui bangunan yang memiliki
desain – desain unik. Negara yang belum lama ini saya kunjungi secara cuma –
cuma memiliki bangunan baru yang
merupakan hotel dengan konsep desain kapal diatas tiga tiang bangunan hotel itu
sendiri. Dengan adanya konsep tersebut menjadikan hotel terlihat unik dan megah,
sehingga bangunan itu sekarang menjadi ‘icon’ Singapore yang baru,
selain 7 icon yang lain : Merlion, The Esplanade, Singapore Flyer, Sentosa Island,
Universal Studio Singapore, Song of the Sea dan Orchard.
Sekedar info
saja buat yang mau tau seperti saya ini: menurut pemandu wisata saya dulu, Marina
Bay
Sands diresmikan tahun 2010. Gedungnya sendiri memiliki tinggi 194 meter dan didalam gedung tersebut, banyak yang dapat Anda jumpai seperti perahu kanal, kreasi
seni bangunan yang menakjubkan, pusat pembelanjaan, convention centre, ruang teater, casino dan sebuah
museum yang berbentuk mirip bunga lotus. Diatas lantai
gedung hotel ini, terdapat kawasan kolam renang dengan panjang kolam renang mencapai 150m,
tiga kali lebih panjang dari kolam renang untuk Olimpiade. Agak kecewa sedikit sih, karena saya tidak dapat bermalam
dihotel tersebut, jadi saya tidak bisa berada diatas gedung tempat kapal itu bertengger.
Ya mau bagaimana lagi, karena harga permalamnya mencapai 6,3 $ Singapore, saat itu
nilai 1 $ Singapore mencapai 9.600
rupiah jadi kalau dihitung – hitung mencapai kurang lebih enam juta rupiah.
Hmm, memang benar – benar fantastis, jadi tidak salah jika harga itu menentukan kualitas
hehehe,,
Jika Singapore boleh berbangga memiliki Marina Bay Sands, Aceh pun boleh berbangga pula dengan Kapal di Atas Rumah Lampulo-nya,
Bagaimana tidak,
objek wisata
dengan konsep yang tidak sengaja “serupa” ini sebagai
objek wisata yang menakjubkan, karena didalamnya
memiliki maksud dan tujuan mulia, yaitu kita selalu diingatkan kepada Sang
Pencipta akan
kebesaran dan kekuasaan - Nya.
Saya
memang belum pernah menapaki kaki di kota Aceh. Jujur saja, walau hanya melihat gambar Kapal diatas Rumah ini,
membuat hati saya tertegun dan ingin mengunjunginya, sepertinya kurang greget
kalau belum kesana. Maha Besar Allah Atas Kuasa dan Kehendak-Nya yang dapat
membuat kapal nelayan dengan ini bertengger di Atas Rumah pada saat terjadi
Tsunami Desember 2004 lalu.
Sekali lagi, sekedar
info saja buat yang mau tau seperti saya ini: kapal yang berada di Atas Rumah
tersebut kini menjadi saksi bisu akan dahsyatnya gelombang tsunami 2004 lalu.
Kapal
nelayan itu sendiri berukuran 35x4m dan keadaannya sudah diperbaiki dengan dipasang
tiang - tiang penyangga dari besi agar kokoh dan memudahkan pengunjung naik. Namun, untuk bangunan rumah dibiarkan seperti aslinya, sehingga Anda masih dapat melihat
bekas dapur, bekas kamar mandi, runtuhan atap dan dinding rumah aslinya.
Konon ceritanya, kapal dengan berat sekitar 65 ton itu merupakan penyelamat 59 Warga sekitar Gampong Lampulo yang berusaha menyelamatkan diri ke atas kapal tersebut saat amukan gelombang tsunami sedang menerjang desa mereka. Kapal ini pun ikut meluncur dan terombang ambing bersama gelombang dengan kencang sekitar 5 kilometer dari bibir pantai menghempas rumah – rumah warga juga pepohonan hingga akhirnya bertengger di atas sebuah rumah tersebut. Subhanallah, sungguh tidak bisa saya bayangkan bagaimana dahsyatnya gelombang tsunami saat itu yang sedang menerpa Aceh 26 Desember 2004 lalu. Hmm,, sungguh – sungguh objek wisata yang menakjubkan bukan? Tentunya, setelah berkunjung kesana kita akan berpikir bahwa tidak ada yang bisa kita sombongkan, dan tentunya akan merinding bahwa Kuasa Allah itu Nyata.
Bagaimana? Tertarik untuk
mengunjunginya? Tentunya jika Anda berkunjung kesana tidak perlu menggocek uang
lebih banyak pastinya hehehe,,,
Yup, Anda tidak perlu mengeluarkan
uang jutaan rupiah untuk melihat – lihat keatas seperti ke salah satu objek
wisata di Singapore tadi, karena jika Anda merasa belum puas melihat kapal Lampulo ini dari bawah, maka
dapat melihatnya dari
atas dengan menaiki tangga yang telah
disediakan. Anda tidak akan dikenakan biaya sedikitpun untuk berkunjung Objek wisata Kapal Tsunami ini,
namun Anda bisa memasukkan
uang seikhlasnya di kotak amal yang disediakan di depan pintu tangga.
Untuk transportasi berkunjung kesana,
menurut sumber yang saya baca sebaiknya Anda dapat menyewa taksi dari Bandara.
Taksi disana sedikit berbeda dengan taksi yang kita ketahui biasanya. Bukan
dengan jenis sedan melainkan dengan sejenis APV. Dengan tarif sekitar kurang
lebih 400.000 ribu rupiah untuk 10 jam/harinya, taksi tersebut akan
mengantarkan kemana tujuan yang ingin Anda jelajahi di kota Aceh. Jadi pastikan
Anda sudah mencatat kemana arah tujuan Anda setelah berkunjung dari Lampulo.
Alternatif lainnya, Anda dapat
menggunakan becak motor yang bermangkal di Terminal ataupun pusat – pusat kota
Aceh. Pastikan juga Anda nego harga dahulu sebelum menaikinya, ok!
Anda juga akan disajikan beraneka
macam penjual yang menjajakan dagangannya dari mulai Makanan khas Aceh,
souvenir dan cinderamata untuk oleh – oleh.
Objek wisata ini tidak sekedar
memberikan jasa wisata saja melainkan bisa memberikan edukasi khususnya
spiritual kepada anak – anak. Itulah sebabnya, wisata Kapal di Atas Rumah ini
pun akan sangat ramai dikunjungi banyak orang pada hari liburan, khalayak objek
wisata lainnya.
Keduanya benar –
benar tempat recommended untuk liburan bersama keluarga bukan? Anda bisa
memilih salah satunya atau keduanya sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan tentunya,
sekali lagi artikel ini tidak ada unsur sara ataupun bermaksud untuk
menyudutkan salah satu tempat atau dengan lokasi setempat. jadi, selamat
berllibur.
0 komentar:
Posting Komentar