photo page-heading.jpg

Minggu, 27 April 2014

‘Teropong Banda Aceh Lebih Dekat’ : Mesjid Raya Baiturrahman ‘icon’ Saksi Sejarah & Religi dari Banda Aceh, landmark dari Wisata Religi lainnya.


Wisata religi kini menjadi salah satu fenomena masyarakat Indonesia yang sangat memasyarakat dari masa ke masa. Bahkan dibeberapa kelompok masyarakat, wisata religi ini sering menjadi kegiatan rutin, ada yang mingguan, bulanan, ataupun tahunan. Tentunya, hal ini dilakukan sebagai bagian dari pengisi ataupun refreshing dari rutinitas kegiatan pengajian mereka. Namun ada juga yang menjadikan wisata religi ini sebagai wisata keluarga sebagai pemberian edukasi kepada anak – anaknya. Nah, bicara soal wisata religi! Apakah Anda sedang berpikir sama dengan saya untuk merencanakan liburan wisata religi akhir pekan nanti?

Indonesia! Negara dengan mayoritas umat beragama Islam, tentunya ini tidak akan menyulitkan kita (umat muslim) untuk mencari wisata yang sesuai dengan spiritual keagamaan kita sendiri. Banyak tempat wisata religi yang dapat dikunjungi, seperti Mesjid Kuba Mas di Depok ataupun Mesjid Istiqal di Jakarta Pusat. Namun saya tidak merekomendasikannya kepada Anda, jika Anda adalah orang yang ingin merencanakan liburan dengan wisata religi yang berbeda dari biasanya!

Jika Anda berasal dari Pulau Jawa, saya akan sarankan Anda untuk mengambil cuti tiga hari untuk menikmati liburan yang satu ini, karena saya akan mengajak Anda ke pusat jantung kotanya yang disebut sebagai kota Serambi Mekah ini. Yup, Banda Aceh! Belum afdol rasanya jika Anda mengaku pecinta wisata religi kalau belum berkunjung ke Mesjid Baiturrahman. Mesjid yang tersohor di Banda Aceh ini merupakan icon saksi sejarah & religi bagi Aceh itu sendiri. Ibarat kata nih, belum lengkap rukun islam jika belum melaksanakan rukun islam yang ke lima hehehe,, 

Nah, bagi Anda yang belum pernah ke Mekah sama seperti saya, tentu tidak ada salahnya untuk ke Serambi Mekahnya dahulu hehehe, dan saya doakan supaya Anda dan saya dapat ke Mekah aamiin.

Bagaimana? Tertarik, dengan yang saya tawarkan?
Saya yakin Anda akan sangat antusias untuk mengunjunginya setelah membaca tulisan saya dibawah ini hehehe,,,
Tapi, sebelum saya pamerkan kemegahan dan keagungan mesjid yang satu ini, Anda akan saya ajak sebentar untuk mengintip dibalik kisah kasih Mesjid Raya Baiturrahman ini.


Menapak Jejak Sejarah Kelahiran Mesjid Raya Baiturrahman yang Tersohor
Mesjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh ini adalah “icon” religius, bukti sejarah dan nasionalisme rakyat Aceh itu sendiri. Terdapat banyak kisah – kisah sejarah yang tersimpan dibalik tersohornya mesjid ini, dimulai dari masa kesultanan, penjajahan Belanda dan masa bersama Indonesia lengkap dengan pemberontakannya hingga terjadinya bencana tsunami.

Mesjid Raya Baiturrahman ini adalah salah satu mesjid terindah dan termegah yang ada di Indonesia. Konon Katanya, Mesjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), dan menjadi salah satu pusat pengembangan ajaran Islam wilayah kerajaan Aceh, karena saat itu banyak pelajar dari Nusantara, bahkan dari Arab, Turki, India, dan Persia yang datang ke Aceh untuk menuntut ilmu agama.

Bangunan mesjid saat ini tentunya sudah berbeda dengan bangunan awalnya berdiri semasa zaman kesultanan seiring mengikuti alur perubahan waktu dan kejadian demi kejadian.

:: Foto [Kiri] Mesjid Baiturrahman saat berkubah satu
:: Foto [Kanan] Mesjid Biturrahman setelah berkubah tujuh

Mesjid Baiturrahman tempo dulu pada masa kesultanan, memiliki gaya arsitektur mirip Mesjid tua yang ada di Pulau Jawa. Berdiri dengan bangunan kayu dengan atap segi empat dan bertingkat yang hanya memiliki satu kubah menjadikan Mesjid ini markas pertahanan rakyat Aceh ketika berperang dengan Belanda pada saat masanya (1873-1904). Dan pada masa itupula di tahun 1873, mesjid ini dibakar habis oleh Belanda dan terjadinya peristiwa Mayjen Khohler yang tewas tertembak di dahi oleh pasukan Aceh di pekarangan Masjid. Sehingga untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangun prasasti Kohler di depan sebelah kiri Masjid, tepatnya di bawah pohon ketapang yang tumbuh dekat salah satu gerbang Mesjid.

Enam tahun kemudian di tahun (1879), Mesjid ini dibangun kembali dan selama masa itu hingga (1995) Baiturrahman telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan.

Pertama (1879), Mesjid Baiturrahman dibangun kembali dengan peletakan batu pertama oleh Tengku Malikul Adil, disaksikan oleh Gubernur Militer Hindia Belanda di Aceh saat itu, G. J. van der Heijden, untuk meredam kemarahan rakyat Aceh saat itu. Pembangunan kembali mesjid ini dirancang oleh De Brun, seorang arsitek Belanda berdarah turunan Italia, dengan satu kubah dan menggunakan bahan bangunan Mesjid yang sebagian didatangkan dari Penang – Malaysia, batu marmer dari Negeri Belanda, batu pualam untuk tangga dan lantai dari Cina, besi untuk jendela dari Belgia, kayu dari Birma dan untuk tiangnya dari Surabaya sendiri.

Kedua (pada setelah peristiwa residen Y. Jongejans yang berkuasa di Aceh), Untuk meredam kemarahan masyarakat Aceh saat itu, Mesjid diperluas dengan penambahan di kiri kanannya menjadi dua kubah lagi di atasnya sehingga menjadi tiga kubah.

Ketiga (pada masa pemerintahan Soekarno), Mesjid ini kembali mengalami renovasi dengan penambahan dua kubah baru dibuat dibagian belakang dan dua menara dengan jumlah tiang mencapai 280 buah. Peletakan batu pertama dilakukan oleh menteri agama Republik Indonesia pada masa itu adalah KH Ilyas. Renovasi Mesjid tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk meredam pemberontakan pada masa terjadinya gerakan Darul Islam. Lima kubah juga dianggap mewakili Pancasila yang digagas Soekarno.

Keempat dalam kurun (1992-1995), Mesjid direnovasi kembali dan diperluas hingga memiliki tujuh buah kubah dengan lima menara. Mesjid dengan luas 4.760 m2 ini diperkirakan dapat menampung sebanyak 9.000 hingga 13.000 jemaah. Renovasi yang dilakukan ini tentunya untuk mempertahankan arsitektur dan bentuk ornamen lama pada masa Belanda.

Jika Anda nanti berkunjung kesana, pastikan Anda untuk mengenakan pakaian tertutup dan sopan, karena hanya pengunjung yang menutup aurat sesuai hukum syariah yang diperbolehkan masuk halaman Mesjid. Tenang saja, Anda tidak akan menyesal datang kesana, karena mata Anda akan disuguhi pemandangan yang luar biasa, baik dari dalam maupun luar halaman Mesjid.


Dari luar halaman mesjid, Anda akan melihat bangunan kokoh Mesjid dengan tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Dibagian luar halaman depan masjid terdapat sebuah kolam besar yang dikelilingi taman dengan tanaman hias dan pohon kelapa yang ditumbuhi rerumputan dibawahnya yang tertata apik ini, menyulap seketika seolah – olah Anda seperti berada di Taj Mahal India hehehe,,

Menelusuri kebagian depan dalam Mesjid, Anda disuguhi dengan pemandangan yaitu tiga pintu bukaan serta jendela besar yang dapat berfungsi sebagai pintu masuk. Konon kabarnya, jendela besar tersebut berasal dari Belgia dan dibentuk oleh empat tiang langsing silindris model arsitektur Moorish, yang banyak terdapat di Mesjid-Mesjid Afrika Utara dan Spanyol. Kemudian mulai memasuki bagian tengah, Anda akan melihat area ruangan shalat yang berbentuk bujur sangkar yang berlantaikan marmer buatan Italia dan jika Anda menghadap kearah atas, Anda akan melihat bentuk kubah yang bercorak seperti bawang dengan pucuknya yang dihiasi kubah, mirip Mesjid-Mesjid kuno di India. Anda juga akan melihat salah satu tiang peninggalan Belanda pada saat Mesjid masih memiliki satu kubah.

Bagaimana, menarik bukan sejarah kisah kelahirannya Mesjid ini? Dengan perombakan renovasi dan perluasan yang terjadi pada Mesjid Baiturrahman ini menjadikan salah satu Mesjid terindah di Asia Tenggara. ‘Seperti yang dirumorkan banyak orang’: Kisah tersohornya Mesjid ini tidak hanya sebatas peristiwa perombakan renovasi dan perluasan saja sebagai usaha peredam kemarahan masyarakat Aceh ini, melainkan juga menjadi saksi bisu saat peristiwa darurat militer di Aceh, ketika muncul Gerakan Aceh Merdeka. Mesjid ini menyaksikan saat masyarakat Aceh yang sedang memanjatkan doa dan harapan akan tanggungan beban konflik yang dideritanya. Selain itu pula, Baiturrahman ini juga menjadi sarana singgah pejabat pusat mengunjugi Aceh yang saat itu tidak aman.

Belum berhenti disitu, Baiturrahman menjadi sangat tersohor karena merupakan salah satu bukti nyata dari Kuasa Illahi yang berhasil bertahan dari amukan dahsyatnya gelombang bencana Tsunami yang melanda Aceh Desember 2004 lalu. Subhanallah, sungguh sangat mengesankan karena bangunan Mesjid masih utuh dan hanya sedikit bangunan yang retak akibat bencana itu. Dan pasca setelah Tsunami itu terjadi, perdamaian akhirnya datang karena di Mesjid inilah masyarakat menggelar doa khusus ketika delegasi Indonesia bertemu dengan wakil Gerakan Aceh Merdeka di Helsinki, Finlandia. Sungguh luar biasa bukan? Selalu ada hikmah yang dapat dipetik dibalik musibah. 

Bagaimana? Sangat menarik untuk dikunjungi bukan, Mesjid yang satu ini? Saya berani berikan garansi, Anda tidak akan kecewa berkunjung berwisata religi ke tempat recommended yang satu ini. Dan tentunya, banyak hal menarik yang dapat Anda petik dan bawa pulang setelah mengunjungi dari sini, salah satunya akan Kebesaran dan Kekuasaan Allah. Anda pun tidak perlu kuatir untuk sulit mencari souvenir ataupun cinderamata untuk oleh – oleh orang rumah ataupun rekan kerja Anda, karena Mesjid ini bersebelahan dengan pasar tradisonalnya. Sehingga Anda bisa berbelanja sepuasnya dan menikmati sajian khas berselera yang dijajakan disana.
Well, Selamat menikmati liburan akhir pekan Anda di Banda Aceh!

Referensi:
http://wap.gatra.com/artikel
http://seputaraceh.com
http://fokusaceh.blogspot.com

FAKTA SEJARAH “THALASSAEMIA DAPAT HIDUP SEHAT TANPA TRANFUSI”

(TESTIMONI)

Pertama kali di Indonesia bahkan di Dunia - Semua hanya atas Kuasa Allah, puji syukur ibu saya (Ibu MENING - sebagai orang tua penderita thalassaemia mayor) diberikan petunjuk Allah dalam menemukan jalan kesembuhan untuk penyakit kedua anak saya sebagai penderita Thalassaemia Mayor.
Yakinlah bahwa semua penyakit ada obatnya, marilah kita selalu bermunajat kepada Allah agar kita selalu diberikan petunjuk dan kemudahan.  
                       
TESTI MONI 20 tahun yang lalu, mencermati, menelusuri, memahami, menghayati dan mengalami, berdasarkan logika, rasional, keyakinan, insting dan Doa.

Berdasarkan Peta Thallasaemia, Bahwa THALASSAEMIA adalah nama suatu jenis Anemia. Kata Thalassaemia berasal dari bahasa Yunani (Thalassaemia berarti laut atau anemia) dan artinya “ANEMIA LAUT“ karena  banyak orang  yang menderita penyakit ini  hidup di sekitar Laut Tengah, dan Penyakit ini disebut  pula ‘ Mediterania Anemia.

Puji syukur atas Rahmat dan Karunia Allah, bahwa ibu saya bukan siapa–siapa, dan selaku orang Tua saya telah divonis menderita Thalassaemia Mayor, dari hasil diagnosa RS. Cipto Mangunkusumo 20 tahun yang lalu,  menurut  keterangan Dokter bahwa saya harus tranfusi darah selama hidupnya.  Puji syukur saya, dapat hidup sehat tanpa tranfusi darah  selama 20 tahun  sehat walafiat cukup dengan pola makan 4 SEHAT 5 SEMPURNA dan RAMUAN HERBAL ALAMI yang tumbuh subur di bumi Pertwi Indonesia ciptaan Allah ini fakta sejarah di Indonesia bahkan di dunia.

3 DIFINISI Tentang apa yang sesungguhnya Thalassaemia mayor itu?

1.      Pendapat Dra. Sriwinasih / Mening 
Testi moni : 1990 - 1991
Bahwa Thalassaemia apapun itu namanya Mayor atau minor yang terjadi pada anak–anak, faktor penyebab utama yang sesungguhnya adalah anak-anak  kekurangan  gizi  yang sangat akut, terjadi secara berlarut–larut  serta  di barengi proses pencernakan anak tidak dengan baik, rasa mual, eneq, mau muntah tetapi tidak bisa muntah, ingin buang angin susah, tidak ada nafsu makan dan susah tidur nyenyak, yang pada akhirnya anak mudah sakit-sakitan.  Sehingga kondisi fisiknya semakin lemah, muka pucat, mudah lelah dan letih karena darahnya rendah / Hb Drop (dibawah normal).  Seperti yang telah dikemukakan Dr. MODEL dari Inggris bahwa ”Thalassaemia is the most important inherited disease in the world”, penyakit thalassaemia awalnya terkena pada anak-anak sejak usia 3-18bulan dan kemudian tampak menunjukan gejala atau suatu kelainan pada penderita. Dra. Sriwinasih berpendapat bahwa Anemia indentik Thalassaemia minor karena gejala, keluan sama dan cara penangulanagan pun sama .

2.      Pendapat  Dra  Sri Winasih / Mening  dan  Indrtiati  (Biologi)
Testi moni II  :1997
Thalassaemia  Mayor  yang  terjadi pada anak–anak biasa terjadi diusia 0–5  tahun. Usia yang sangat sensitif sekali  dalam perawatanya. Anemia  yang terjadi pada anak–anak disebabkan karena kebutuhan jumlah kadar protein dan kalori dalam  kondisi  tubuhnya tidak pernah mencapai target atau normal dan tidak seimbangnya antara berat badan dan umur si  anak, sehingga  anak mudah sakit–sakitan, fisik semakin lemah, letih, tidak ada nafsu makan, mual, perut terasa begah atau kembung dan sulit tidur, serta terindikasinya dalam mengkomsumsi obat anti biotik dan obat panas yang berdosis tinggi.
Sehingga sel–sel darah merah itu mudah pecah dan rusak karena tidak mampu  menerima obat  tersebut yang pada akhirnya  Hb  si anak menjadi drop dan secara dratis HB bisa hanya 4 bahkan Hb hanya 2,5, Itulah THALASSAEMIA MAYOR,

INGAT!! Tetapi sepanjang sel darah merah yang telah pecah dan rusak, diatasi secara tepat dan benar maka Hb si anak-anak akan membaik secara bertahap, dan kontinyu  sehingga  anak dapat  hidup sehat Walafiat tanpa harus tranfusi darah atau hidup Ketergantungan darah orang lain. KuNcinya adalah orang tua penderita harus telaten dan teliti pada gejala yang anak hadapi!!

3.      Pendapat Dra. Sri Winasih/Mening:
Setetes sel  Darah Merah yang terbentuk dalam tubuh penderita akan lebih sempurna dan efektif dengan mengkonsumsi zat–zat nutrisi yang berasal dari pola makan 4 sehat 5 sempurna dan Ramuan Herbal Alami, yang tanpa resiko zat–zat kimia karena dapat menjaring rangsangan sel darah merah dalam jumlah yang lebih besar sehingga sel–sel darah  mudah terbentuk sendiri dengan kualitas Hb normal atau lebih optimal dan ketahanan tubuhnya tetap sehat prima. Menurut Analisa secara logika, rasional  dan bukti nyata.

Sumber : http://go-hidupsehat.blogspot.com

Selasa, 22 April 2014

‘Jika Singapore punya Marina Bay Sands, Aceh tak kalah menariknya dengan Kapal di Atas Rumah Lampulonya’: Salah Satu Wisata Terunik yang ada di Dunia – Serupa tetapi tak sama.

Judul diatas tidak ada unsur sara ataupun bermaksud untuk menyudutkan salah satu tempat atau dengan lokasi setempat. Judul tersebut hanya sebuah gagasan ide dari pengalaman si penulis yang tiba – tiba muncul pada saat mengamati kembali dokumentasi saat berkunjung di salah satu tempat tersebut tepatnya tiga bulan yang lalu.

Bermula ketika saya menemukan sebuah artikel yang isinya itu mengenai lomba blog dengan tema Charming Aceh. Nah, saya berniat untuk mengikuti ajang blogging tersebut dan saya pun mulai mengeksplorisasi mengenai apa saja wisata yang ada di Aceh.

Sangat mengejutkan ketika saya menemukan artikel yang membahas salah satu wisata unik di Aceh. Bukan karena tulisannya yang membuat saya terkesima melainkan mata saya tertuju pada sebuah gambar dimana ada sebuah kapal yang berada diatas rumah, Lampulo - Aceh. Seketika itu saya langsung teringat dengan sebuah bangunan di Singapore dengan konsep kapal juga yang berada diatas bangunan (Marina Bay Sands - Singapore).
Wew, ternyata Indonesia sudah lebih dahulu memilikinya sebelum Singapore, hehehe..

:: Foto [kiri] Marina Bay Sands, Singapore – [kanan] Kapal di Atas Rumah Lampulo, Aceh

Serupa tetapi tak sama! Inilah yang saya maksud dari judul diatas. Salah satu objek wisata dengan konsep “serupa” namun “tak sama” persis maksud dan tujuannya.

Singapore dengan Marina Bay Sands-nya,
Sebagai salah satu Negara maju, Singapore selalu mengup-date dirinya dengan perkembangan zaman melalui bangunan yang memiliki desain – desain unik. Negara yang belum lama ini saya kunjungi secara cuma – cuma  memiliki bangunan baru yang merupakan hotel dengan konsep desain kapal diatas tiga tiang bangunan hotel itu sendiri. Dengan adanya konsep tersebut menjadikan hotel terlihat unik dan megah, sehingga bangunan itu sekarang menjadi ‘icon’ Singapore yang baru, selain 7 icon yang lain : Merlion, The Esplanade, Singapore Flyer, Sentosa Island, Universal Studio Singapore, Song of the Sea dan Orchard.

Sekedar info saja buat yang mau tau seperti saya ini: menurut pemandu wisata saya dulu, Marina Bay Sands diresmikan tahun 2010. Gedungnya sendiri memiliki tinggi 194 meter dan didalam gedung tersebut, banyak yang dapat Anda jumpai seperti perahu kanal, kreasi seni bangunan yang menakjubkan, pusat pembelanjaan, convention centre, ruang teater, casino dan sebuah museum yang berbentuk mirip bunga lotus. Diatas lantai gedung hotel ini, terdapat kawasan kolam renang dengan panjang kolam renang mencapai 150m, tiga kali lebih panjang dari kolam renang untuk Olimpiade. Agak kecewa sedikit sih, karena saya tidak dapat bermalam dihotel tersebut, jadi saya tidak bisa berada diatas gedung tempat kapal itu bertengger. Ya mau bagaimana lagi, karena harga permalamnya mencapai 6,3 $ Singapore, saat itu nilai 1 $ Singapore mencapai  9.600 rupiah jadi kalau dihitung – hitung mencapai kurang lebih enam juta rupiah. Hmm, memang benar – benar fantastis, jadi tidak salah jika harga itu menentukan kualitas hehehe,,


Jika Singapore boleh berbangga memiliki Marina Bay Sands, Aceh pun boleh berbangga pula dengan Kapal di Atas Rumah Lampulo-nya,
Bagaimana tidak, objek wisata dengan konsep yang tidak sengaja “serupa” ini sebagai objek wisata yang menakjubkan, karena didalamnya memiliki maksud dan tujuan mulia, yaitu kita selalu diingatkan kepada Sang Pencipta akan kebesaran dan kekuasaan - Nya.

Saya memang belum pernah menapaki kaki di kota Aceh. Jujur saja, walau hanya melihat gambar Kapal diatas Rumah ini, membuat hati saya tertegun dan ingin mengunjunginya, sepertinya kurang greget kalau belum kesana. Maha Besar Allah Atas Kuasa dan Kehendak-Nya yang dapat membuat kapal nelayan dengan ini bertengger di Atas Rumah pada saat terjadi Tsunami Desember 2004 lalu.

Sekali lagi, sekedar info saja buat yang mau tau seperti saya ini: kapal yang berada di Atas Rumah tersebut kini menjadi saksi bisu akan dahsyatnya gelombang tsunami 2004 lalu.
Kapal nelayan itu sendiri berukuran 35x4m dan keadaannya sudah diperbaiki dengan dipasang tiang - tiang penyangga dari besi agar kokoh dan memudahkan pengunjung naik. Namun, untuk bangunan rumah dibiarkan seperti aslinya, sehingga Anda masih dapat melihat bekas dapur, bekas kamar mandi, runtuhan atap dan dinding rumah aslinya.

Konon ceritanya, kapal dengan berat sekitar 65 ton itu merupakan penyelamat 59 Warga sekitar Gampong Lampulo yang berusaha menyelamatkan diri ke atas kapal tersebut saat amukan gelombang tsunami sedang menerjang desa mereka. Kapal ini pun ikut meluncur dan terombang ambing bersama gelombang dengan kencang sekitar 5 kilometer dari bibir pantai menghempas rumah – rumah warga juga pepohonan hingga akhirnya bertengger di atas sebuah rumah tersebut. Subhanallah, sungguh tidak bisa saya bayangkan bagaimana dahsyatnya gelombang tsunami saat itu yang sedang menerpa Aceh 26 Desember 2004 lalu. Hmm,, sungguh – sungguh objek wisata yang menakjubkan bukan? Tentunya, setelah berkunjung kesana kita akan berpikir bahwa tidak ada yang bisa kita sombongkan, dan tentunya akan merinding bahwa Kuasa Allah itu Nyata.



Bagaimana? Tertarik untuk mengunjunginya? Tentunya jika Anda berkunjung kesana tidak perlu menggocek uang lebih banyak pastinya hehehe,,,
Yup, Anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk melihat – lihat keatas seperti ke salah satu objek wisata di Singapore tadi, karena jika Anda merasa belum puas melihat kapal Lampulo ini dari bawah, maka dapat melihatnya dari atas dengan menaiki tangga yang telah disediakan. Anda tidak akan dikenakan biaya sedikitpun untuk berkunjung Objek wisata Kapal Tsunami ini, namun Anda bisa memasukkan uang seikhlasnya di kotak amal yang disediakan di depan pintu tangga.

Untuk transportasi berkunjung kesana, menurut sumber yang saya baca sebaiknya Anda dapat menyewa taksi dari Bandara. Taksi disana sedikit berbeda dengan taksi yang kita ketahui biasanya. Bukan dengan jenis sedan melainkan dengan sejenis APV. Dengan tarif sekitar kurang lebih 400.000 ribu rupiah untuk 10 jam/harinya, taksi tersebut akan mengantarkan kemana tujuan yang ingin Anda jelajahi di kota Aceh. Jadi pastikan Anda sudah mencatat kemana arah tujuan Anda setelah berkunjung dari Lampulo.

Alternatif lainnya, Anda dapat menggunakan becak motor yang bermangkal di Terminal ataupun pusat – pusat kota Aceh. Pastikan juga Anda nego harga dahulu sebelum menaikinya, ok!
Anda juga akan disajikan beraneka macam penjual yang menjajakan dagangannya dari mulai Makanan khas Aceh, souvenir dan cinderamata untuk oleh – oleh.

Objek wisata ini tidak sekedar memberikan jasa wisata saja melainkan bisa memberikan edukasi khususnya spiritual kepada anak – anak. Itulah sebabnya, wisata Kapal di Atas Rumah ini pun akan sangat ramai dikunjungi banyak orang pada hari liburan, khalayak objek wisata lainnya.

Keduanya benar – benar tempat recommended untuk liburan bersama keluarga bukan? Anda bisa memilih salah satunya atau keduanya sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan tentunya, sekali lagi artikel ini tidak ada unsur sara ataupun bermaksud untuk menyudutkan salah satu tempat atau dengan lokasi setempat. jadi, selamat berllibur.


Sumber referensi:
·         http://acehmagazine.com
·         http://www.merdeka.com
·         www.ihansunrise.blogspot.com
·         www.aceh.tribunnews.com
 

Followers

SOERABI Copyright © 2009 Community is Designed by HOME