photo page-heading.jpg

Selasa, 22 April 2014

‘Jika Singapore punya Marina Bay Sands, Aceh tak kalah menariknya dengan Kapal di Atas Rumah Lampulonya’: Salah Satu Wisata Terunik yang ada di Dunia – Serupa tetapi tak sama.

Judul diatas tidak ada unsur sara ataupun bermaksud untuk menyudutkan salah satu tempat atau dengan lokasi setempat. Judul tersebut hanya sebuah gagasan ide dari pengalaman si penulis yang tiba – tiba muncul pada saat mengamati kembali dokumentasi saat berkunjung di salah satu tempat tersebut tepatnya tiga bulan yang lalu.

Bermula ketika saya menemukan sebuah artikel yang isinya itu mengenai lomba blog dengan tema Charming Aceh. Nah, saya berniat untuk mengikuti ajang blogging tersebut dan saya pun mulai mengeksplorisasi mengenai apa saja wisata yang ada di Aceh.

Sangat mengejutkan ketika saya menemukan artikel yang membahas salah satu wisata unik di Aceh. Bukan karena tulisannya yang membuat saya terkesima melainkan mata saya tertuju pada sebuah gambar dimana ada sebuah kapal yang berada diatas rumah, Lampulo - Aceh. Seketika itu saya langsung teringat dengan sebuah bangunan di Singapore dengan konsep kapal juga yang berada diatas bangunan (Marina Bay Sands - Singapore).
Wew, ternyata Indonesia sudah lebih dahulu memilikinya sebelum Singapore, hehehe..

:: Foto [kiri] Marina Bay Sands, Singapore – [kanan] Kapal di Atas Rumah Lampulo, Aceh

Serupa tetapi tak sama! Inilah yang saya maksud dari judul diatas. Salah satu objek wisata dengan konsep “serupa” namun “tak sama” persis maksud dan tujuannya.

Singapore dengan Marina Bay Sands-nya,
Sebagai salah satu Negara maju, Singapore selalu mengup-date dirinya dengan perkembangan zaman melalui bangunan yang memiliki desain – desain unik. Negara yang belum lama ini saya kunjungi secara cuma – cuma  memiliki bangunan baru yang merupakan hotel dengan konsep desain kapal diatas tiga tiang bangunan hotel itu sendiri. Dengan adanya konsep tersebut menjadikan hotel terlihat unik dan megah, sehingga bangunan itu sekarang menjadi ‘icon’ Singapore yang baru, selain 7 icon yang lain : Merlion, The Esplanade, Singapore Flyer, Sentosa Island, Universal Studio Singapore, Song of the Sea dan Orchard.

Sekedar info saja buat yang mau tau seperti saya ini: menurut pemandu wisata saya dulu, Marina Bay Sands diresmikan tahun 2010. Gedungnya sendiri memiliki tinggi 194 meter dan didalam gedung tersebut, banyak yang dapat Anda jumpai seperti perahu kanal, kreasi seni bangunan yang menakjubkan, pusat pembelanjaan, convention centre, ruang teater, casino dan sebuah museum yang berbentuk mirip bunga lotus. Diatas lantai gedung hotel ini, terdapat kawasan kolam renang dengan panjang kolam renang mencapai 150m, tiga kali lebih panjang dari kolam renang untuk Olimpiade. Agak kecewa sedikit sih, karena saya tidak dapat bermalam dihotel tersebut, jadi saya tidak bisa berada diatas gedung tempat kapal itu bertengger. Ya mau bagaimana lagi, karena harga permalamnya mencapai 6,3 $ Singapore, saat itu nilai 1 $ Singapore mencapai  9.600 rupiah jadi kalau dihitung – hitung mencapai kurang lebih enam juta rupiah. Hmm, memang benar – benar fantastis, jadi tidak salah jika harga itu menentukan kualitas hehehe,,


Jika Singapore boleh berbangga memiliki Marina Bay Sands, Aceh pun boleh berbangga pula dengan Kapal di Atas Rumah Lampulo-nya,
Bagaimana tidak, objek wisata dengan konsep yang tidak sengaja “serupa” ini sebagai objek wisata yang menakjubkan, karena didalamnya memiliki maksud dan tujuan mulia, yaitu kita selalu diingatkan kepada Sang Pencipta akan kebesaran dan kekuasaan - Nya.

Saya memang belum pernah menapaki kaki di kota Aceh. Jujur saja, walau hanya melihat gambar Kapal diatas Rumah ini, membuat hati saya tertegun dan ingin mengunjunginya, sepertinya kurang greget kalau belum kesana. Maha Besar Allah Atas Kuasa dan Kehendak-Nya yang dapat membuat kapal nelayan dengan ini bertengger di Atas Rumah pada saat terjadi Tsunami Desember 2004 lalu.

Sekali lagi, sekedar info saja buat yang mau tau seperti saya ini: kapal yang berada di Atas Rumah tersebut kini menjadi saksi bisu akan dahsyatnya gelombang tsunami 2004 lalu.
Kapal nelayan itu sendiri berukuran 35x4m dan keadaannya sudah diperbaiki dengan dipasang tiang - tiang penyangga dari besi agar kokoh dan memudahkan pengunjung naik. Namun, untuk bangunan rumah dibiarkan seperti aslinya, sehingga Anda masih dapat melihat bekas dapur, bekas kamar mandi, runtuhan atap dan dinding rumah aslinya.

Konon ceritanya, kapal dengan berat sekitar 65 ton itu merupakan penyelamat 59 Warga sekitar Gampong Lampulo yang berusaha menyelamatkan diri ke atas kapal tersebut saat amukan gelombang tsunami sedang menerjang desa mereka. Kapal ini pun ikut meluncur dan terombang ambing bersama gelombang dengan kencang sekitar 5 kilometer dari bibir pantai menghempas rumah – rumah warga juga pepohonan hingga akhirnya bertengger di atas sebuah rumah tersebut. Subhanallah, sungguh tidak bisa saya bayangkan bagaimana dahsyatnya gelombang tsunami saat itu yang sedang menerpa Aceh 26 Desember 2004 lalu. Hmm,, sungguh – sungguh objek wisata yang menakjubkan bukan? Tentunya, setelah berkunjung kesana kita akan berpikir bahwa tidak ada yang bisa kita sombongkan, dan tentunya akan merinding bahwa Kuasa Allah itu Nyata.



Bagaimana? Tertarik untuk mengunjunginya? Tentunya jika Anda berkunjung kesana tidak perlu menggocek uang lebih banyak pastinya hehehe,,,
Yup, Anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk melihat – lihat keatas seperti ke salah satu objek wisata di Singapore tadi, karena jika Anda merasa belum puas melihat kapal Lampulo ini dari bawah, maka dapat melihatnya dari atas dengan menaiki tangga yang telah disediakan. Anda tidak akan dikenakan biaya sedikitpun untuk berkunjung Objek wisata Kapal Tsunami ini, namun Anda bisa memasukkan uang seikhlasnya di kotak amal yang disediakan di depan pintu tangga.

Untuk transportasi berkunjung kesana, menurut sumber yang saya baca sebaiknya Anda dapat menyewa taksi dari Bandara. Taksi disana sedikit berbeda dengan taksi yang kita ketahui biasanya. Bukan dengan jenis sedan melainkan dengan sejenis APV. Dengan tarif sekitar kurang lebih 400.000 ribu rupiah untuk 10 jam/harinya, taksi tersebut akan mengantarkan kemana tujuan yang ingin Anda jelajahi di kota Aceh. Jadi pastikan Anda sudah mencatat kemana arah tujuan Anda setelah berkunjung dari Lampulo.

Alternatif lainnya, Anda dapat menggunakan becak motor yang bermangkal di Terminal ataupun pusat – pusat kota Aceh. Pastikan juga Anda nego harga dahulu sebelum menaikinya, ok!
Anda juga akan disajikan beraneka macam penjual yang menjajakan dagangannya dari mulai Makanan khas Aceh, souvenir dan cinderamata untuk oleh – oleh.

Objek wisata ini tidak sekedar memberikan jasa wisata saja melainkan bisa memberikan edukasi khususnya spiritual kepada anak – anak. Itulah sebabnya, wisata Kapal di Atas Rumah ini pun akan sangat ramai dikunjungi banyak orang pada hari liburan, khalayak objek wisata lainnya.

Keduanya benar – benar tempat recommended untuk liburan bersama keluarga bukan? Anda bisa memilih salah satunya atau keduanya sesuai dengan kebutuhan Anda. Dan tentunya, sekali lagi artikel ini tidak ada unsur sara ataupun bermaksud untuk menyudutkan salah satu tempat atau dengan lokasi setempat. jadi, selamat berllibur.


Sumber referensi:
·         http://acehmagazine.com
·         http://www.merdeka.com
·         www.ihansunrise.blogspot.com
·         www.aceh.tribunnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

SOERABI Copyright © 2009 Community is Designed by HOME