photo page-heading.jpg

Rabu, 14 Mei 2014

‘Diary ZombiGaret’: Akupun tak mau menjadi diriku saat ini


Apa yang telah kulakukan dengan hidupku sendiri? Aku terlihat pucat dan kurang sehat, terkadang napasku pun tidak beraturan sedangkan aku harus beraktivitas setiap harinya. Aku masih butuh uang.

Postur tubuhku juga buruk, aku kurus dan lemah bahkan untuk berdiri tegap. Jika aku berdiri tegap, orang akan lebih menghargaiku.

Ada apa dengan diriku? Aku hanya ingin memahami. Aku juga ingin dipahami. Mengapa sepertinya sulit? Serasa ini mati rasa.

Oh benar, karena aku sudah mati rasa rasanya. Seharusnya aku tidak terlalu keras pada diriku. Sungguh ini sangat mengerikan.

Kuharap aku bisa memperkenalkan diriku, walau keberadaanku kini sulit untuk ditolerir sendiri. Dahulu namaku adalah ‘human’, aku memiliki segalanya yang disebut bahagia dan cinta sebelum saat kiamat ini terjadi. Dan sekarang namaku adalah ‘zombigaret’. Layaknya mayat berjalan yang mencari jati diri. Aku kesulitan memahami semuanya, bagaimana ini dapat terjadi? Apakah karena racun yang kuderita atau virus yang berbahaya didalam tubuhku? 

Oh benar, itu karena aku yang telah meracuni diriku sendiri. Tanpa disengaja, aku yang merusak tubuhku dengan sadarku. Kini paruku pun telah menghitam setelah semuanya terlambat, bahwa ‘sigaret’ telah merusak semua mimpiku. Merenggut semua yang disebut bahagia dan cinta. 

‘SIGARET’ ini telah meninggalkan 4000 bahan kimia, 400 diantaranya racun dan 40 diantaranya karsinogenik (zat penyebab kanker) dalam setiap batangnya. Entah kini sudah berapa ratus ribu juta zat itu ada ditubuhku, karena  banyaknya ‘sigaret’ yang kuhisap setiap harinya dulu.

Ya, inilah keadaanku sekarang. Sebagai sang zombigaret (pengidap kanker paru). Terkadang aku berjalan gontai, mudah kelelahan seraya untuk meminta bantuan orang sekitar. Suaraku parau terdengar sangat samar dan sesekali batuk yang menyiksa hingga mengeluarkan darah. Keadaan itu yang membuatku terkadang terbujur lemas dikamar isolasi. Tiada daya untuk bergerak leluasa. Pasti sebelumnya keadaanku jauh lebih baik, ketika diriku bisa mengekspresikan tubuhku dan masih mampu menikmati rasanya kebersamaan. Tanpa peresmian, Kamar isolasi ini pun telah menjadi tempat tinggalku yang sah. Entah mengapa, banyak orang yang sepertinya simpati padaku. Tapi aku seperti merasa diasingkan.

Ya ampun, dia itu yang disebut zombimout (pengidap kanker mulut). Sebelahan dengan kamarku. Badannya kian lama kian kritis, maksudku aku juga seperti dia. Terlihat pupus, mungkin suatu saat juga akan menyerah kehilangan semua harapan  setelah itu tidak ada jalan kembali.


Jika aku melihat ‘human’ diluar sana, mereka yang sedang menghisap batangan sigaret itu hanya membuatku kesal. Seharusnya dia tidak melakukan seperti yang kulakukan. Betapa mengerikannya racun itu jika menggerogoti tubuhmu, dan kau membuatnya semakin parah. Oh, nanti kau juga akan seperti aku nanti. Tapi aku tak mau jadi seperti ini, menjadi zombigaret.

Aku sungguh sangat tersesat, maksudku benar – benar tersesat. Terperangkap dalam sebuah kondisi dengan ketiadaan. Hari demi hari mulai berlalu, dan keadaan makin memburuk. Ya ampun ini semakin tidak masuk akal.  

Aku tidak memiliki banyak waktu. Tidak ada yang bisa kuperbaiki semuanya. Penyesalan selalu menghantui seperti mimpi buruk disetiap malam. Kini yang bisa saya lakukan hanya tinggal membuat yang tersisa menjadi lebih berarti. Entah apakah aku bisa melakukannya. Setidaknya itu sedikit menenangkan.

Wahai sahabat, janganlah kau sia – siakan hidupmu dengan sadarmu. Hentikan dan jauhi rokokmu saat ini, sebelum semuanya terlambat. Sebelum dirimu seperti diriku sebagai ZOMBIGARET. Seperti sebongkah mayat yang berjalan yang berusaha mencari kehidupan dengan keputusasaan. Sungguh sangat menyedihkan!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

SOERABI Copyright © 2009 Community is Designed by HOME